Beda adalah suatu kodrat yang nyata dalam sebuah kehidupan. Perbedaan adalah sesuatu yang bisa dipikir oleh nalar dan akal bila orang tersebut sangat mendalami segi intelektualnya. Karena perbedaan adalah warna yang sama sekali tak ada habisnya di dunia ini. Berangkat dari ciri fisik saja, setiap manusia pasti berbeda dan memiliki kriteria, sikap yang berbeda pula.
Sidik jari, garis telapak tangan, raut wajah dll,
Dari segi fisik saja kita sebagai seorang manusia saja berbeda. Apalagi dari segi lainnya layaknya Karakter, Masa depan, pemikiran dll.
Disini saya akan memakai Dua istilah yakni Pluralisme dan Multikulturalisme. Dimulai dari Pluralisme.
Pluralisme berasal dari bahasa inggris yakni *Plural* = Beragam dan *Isme* = Paham, Pemikiran, Ajaran dll
Dari pernyataan diatas kita dapat mengartikan bahwa pluralisme itu sendiri adalah Beragam paham atau bermacam-macam paham.
Berangkat dari situ Pluralisme sangat banyak macamnya dari Pluralisme ilmu pengetahuan, Pluralisme sosial, Pluralisme Agama dll.
Namun disini saya tidak akan membahas semua macam pluralisme yang sudah saya nyatakan tadi. Melainkan mencoba menterjemahkan bagaimana pluralisme itu dapat diterima oleh masyarakat. Pluralisme sendiri muncul akibat reaksi dari tumbuhnya klaim kebenaran oleh masing-masing kelompok terhadap pemikirannya sendiri. Persoalan klaim kebenaran inilah yang dianggap sebagai pemicu lahirnya radikalisasi agama, perang dan penindasan atas Nama agama. Akhirnya muncullah pluralisme yang sampai saat ini masih kental adanya di masyarakat dan menjadi tameng bagi perang pemahaman yang terjadi di saat ini. berlanjut pada pemahaman kedua yakni Multikulturalisme.
Multikulturalisme sendiri berasal dari bahasa inggri yakni *Multi* *Kultural* *Isme* yang artinya perbedaan budaya. Berangkat dari istilah disamping sangat jelas Multikulturalisme adalah suatu paham yang menjurus pada perbedaan dari segi budaya (Kultural) yang memiliki bermacam (Multi) perbedaan.
Dari hal tersebut saya berpandangan bahwa multikulturalisme adalah sebuah paham yang sangat berkaitan dengan kemajemukan budaya.
*Bhinneka tunggal ika* ialah semboyan negara kita Indonesia yang sampai saat ini masih belum tercemar akan radikalisasi barat ataupun yang lainnya. Dan kita pun harus menjaga dan melestarikannya bukannya menghancurkannya karena perbedaan budaya (Multikultural) bukanlah alasan bagi kita menuntut sebuah perperangan.
Sidik jari, garis telapak tangan, raut wajah dll,
Dari segi fisik saja kita sebagai seorang manusia saja berbeda. Apalagi dari segi lainnya layaknya Karakter, Masa depan, pemikiran dll.
Disini saya akan memakai Dua istilah yakni Pluralisme dan Multikulturalisme. Dimulai dari Pluralisme.
Pluralisme berasal dari bahasa inggris yakni *Plural* = Beragam dan *Isme* = Paham, Pemikiran, Ajaran dll
Dari pernyataan diatas kita dapat mengartikan bahwa pluralisme itu sendiri adalah Beragam paham atau bermacam-macam paham.
Berangkat dari situ Pluralisme sangat banyak macamnya dari Pluralisme ilmu pengetahuan, Pluralisme sosial, Pluralisme Agama dll.
Namun disini saya tidak akan membahas semua macam pluralisme yang sudah saya nyatakan tadi. Melainkan mencoba menterjemahkan bagaimana pluralisme itu dapat diterima oleh masyarakat. Pluralisme sendiri muncul akibat reaksi dari tumbuhnya klaim kebenaran oleh masing-masing kelompok terhadap pemikirannya sendiri. Persoalan klaim kebenaran inilah yang dianggap sebagai pemicu lahirnya radikalisasi agama, perang dan penindasan atas Nama agama. Akhirnya muncullah pluralisme yang sampai saat ini masih kental adanya di masyarakat dan menjadi tameng bagi perang pemahaman yang terjadi di saat ini. berlanjut pada pemahaman kedua yakni Multikulturalisme.
Multikulturalisme sendiri berasal dari bahasa inggri yakni *Multi* *Kultural* *Isme* yang artinya perbedaan budaya. Berangkat dari istilah disamping sangat jelas Multikulturalisme adalah suatu paham yang menjurus pada perbedaan dari segi budaya (Kultural) yang memiliki bermacam (Multi) perbedaan.
Dari hal tersebut saya berpandangan bahwa multikulturalisme adalah sebuah paham yang sangat berkaitan dengan kemajemukan budaya.
*Bhinneka tunggal ika* ialah semboyan negara kita Indonesia yang sampai saat ini masih belum tercemar akan radikalisasi barat ataupun yang lainnya. Dan kita pun harus menjaga dan melestarikannya bukannya menghancurkannya karena perbedaan budaya (Multikultural) bukanlah alasan bagi kita menuntut sebuah perperangan.
Intinya dalam tulisan ini saya menyatakan perbedaan itu adalah hal yang wajar dalam kehidupan ini, beda pemahaman atau pun beda budaya, suku ataupun agama adalah hal yang rasional. Diindonesia pun sangat jelas bagaimana masyarakatnya melakukan sebuah integrasi dalam hal budaya, pemahaman ataupun yang lainnya. Namun kembali lagi pengintegralan tersebut masih dalam cakupan atau batasan-batasan tertentu.
Di Al - Qur'an pun diterangkan Tentang perbedaan, bagaimana Allah Dalam Firmannya dalam surah Hujurat yang artinya :
''Wahai seluruh manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (berasal) dari seorang lelaki dan seorang perempuan, dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling kenal mengenal (bantu membantu). Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.'' (QS al-Hujurat :13)
Dalam ayat ini sangat jelas Bahwa Allah Swt. Menciptakan manusia itu bersuku-suku supaya mereka saling mengenal dan menghargai satu sama lain, bekerja sama dan lahirlah sebuah tujuan hidup yakni. Kedamaian dan ketentraman dan Keamanan bersama (Integrasi).
#MaduraJawa #IntegrasiManeh
Komentar
Posting Komentar